JOMBLO ? SIAPA TAKUT
?!!?
Bismillahirakhmaanirrakhiimi.
Assalaamu’alaikum warakhmatullahi wabarakatuh
Sudah kita maklumi bersama bahwa
kecintaan terhadap lawan jenis merupakan fitrah yang ada pada setiap manusia
yang sempurna. Inilah khikmah diciptakannya manusia dengan jenis yang berbeda
berupa laki-laki dan perempuan. Alloh berfirman :
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلۡبَنِينَ
وَٱلۡقَنَٰطِيرِ ٱلۡمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلۡفِضَّةِ وَٱلۡخَيۡلِ ٱلۡمُسَوَّمَةِ
وَٱلۡأَنۡعَٰمِ وَٱلۡحَرۡثِۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَٱللَّهُ
عِندَهُۥ حُسۡنُ ٱلۡمََٔابِ ١٤
Yang artinya : “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia
kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta
yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan
sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik” (surga) (Q.S. Ali Imran : 3/14)
Namu kecintaan kepada lawan jenis, harus diletakkan pada
tempatnya sesuai dengan aturan syari’at. Jika tidak maka disinilah manusia akan
hidup seperti binatang, bahkan lebih keji lagi.
Cara dan tipsnya yang syari’, bina dan tumbuhkan cinta ini dalam
rumah tangga melalui gerbang pernikahan, bukan sebelum berumah tangga, karena
ini terlarang dalam agama kita.
Kecintaan terhadap lawan jenis inilah
yang menjadi alasan manusia terjerumus dalam perbuatan dosa dan maksiat, hina dan
keji dengan menjalin hubungan, memadu kasih mengukir kisah asmara dan berjanji
sehidup semati, atau lebih akrab disebut dengan istilah “Pacaran”.
Betapa banyak waktu dan harta yang
terbuang karenanya, betapa banyak manusia yang menjadi gilakarena ulahnya,
betapa banyak kemaksiatan yang terjadi karena melakukannya., dan jiwapun
melayang disebabkan olehnya. Namun sangat sedikit manusia yang mau mengambil
pelajaran. Entah tahu atau tapi tidak maum, atau memang pura-pura tidak mau
tahu? Semaumu sajalah.
Lalu kenapa produk barat yang bermerek
“Pacaran” ini masih menjadi “Virus” yang setia menjangkiti hampir semua
kalangan, mulai dari Sekolah Dasar (SD), SLTP, SLTA, sampai di bangku kuliah
Perguruan Tinggi. Banyak sekali kata-kata bujuk rayu syeitan yang keluar
takkala mereka mencemooh, seperti :
·
Hari gini masih jomblo ? Kasian deh lu ..”
·
Hampir tahun 2020 masih saja nggak punya
pacar, norak banget sih kamu..”
·
Makanya cari pacar doooong biar hidupmu
berwarna, gaul dikit ngapa ..”
Dan masih banyak ungkapan-ungkapan lainnya.
Mereka merasa malu, bila masih sendiri
belum punya pacar (jomblo). Semua ini disebabkan karena adanya hawa nafsu yang
sudah berkuasa pada diri seseorang, kurangnya perhatian orang tua, kurang
harmonisnya hubungan dengan kakak atau adik di rumah, dan jauhnya mereka dari
agama. Akhirnya mereka mencari kesenangan hawa nafsu di luar rumah. Kesenangan
apa itu? Apalagi kalau bukan “Punya Pacar” atau “Pacaran”.
Astaghfirrullah ......... mereka yang
jomblo alias tidak punya pacar dikatakan
norak dan ketinggalan jaman? Maka saya bantah ucapanmu itu : “Wahai pemuda dan
pemudi yang bangga dengan pacaran... ikhwan dan akhwat sejati bukanlah bukanlah
mereka yang berpredikat “Pacaran” atau yang banyak “Mewisuda” korbannya menjadi
“Mantan”. Akhwan dan Akhwat sejati bukanlah yang terang-terangan memamerkan
kecantikan dan ketampanan sang pacar. Akhwan dan Akhwat sejati adalah mereka
yang ‘BERANI TAMPIL BEDA” saat orang lain “BANGGA DENGAN BERPACARAN” tetapi
mereka juga bangga karena mampu menjaga kemuliaan diri dan kesucian jasadnya
lahir dan batin hsnys untuk calon pasangannya yang halal kelak.
Berbagai macam dalih dan beribu merek
alasan yang sering dilontarkan untuk menghalalkan produk ala barat yang bernama
pacaran ini. Alasannya macam-macam, mulai dari “Mengikuti Perkembangan Zaman”,
“Cara untuk mencari dan memilih pasangan hidup, agar saling mengenal karakter dan
sifat masing-masing sebelum memnjalani bahtera kehidupan rumah tangga.
Alasan ini adalah jelas “Jerat-Jerat Syeitan
(JJS)”. Lalu sampai dimana kalian akan saling mengenal pasangan?. Apakah sampai
harus melanggar batasan-batasan yang sudah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya?
Ingatlah ....., pacaran adalah pintu kebinasaan yang akan menghinakan dirimu.
Salah Kaprah Dalam Berpacaran
Tatkala
adab-adab bergaul antara lawan jenis mulai pudar, luapan cinta yang bergolak
dalam hati manusia pun menjadi tidak terkontrol lagi. Akhirnya, setan berhasil
menjerat para remaja dalam ikatan maut yang dikenal dengan “pacaran“. Allah telah mengharamkan
berbagai aktifitas yang dapat mengantarkan ke dalam perzinaan. Sebagaimana
Allah berfirman
وَلَا تَقۡرَبُواْ
ٱلزِّنَىٰٓۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةٗ وَسَآءَ سَبِيلٗا ٣٢
32.
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al Isra’ : 32)
Lalu pintu apakah yang paling
lebar dan paling dekat dengan ruang perzinaan melebihi pintu pacaran?!!
NASIHAT BAGI ORANG TUA
Sesuatu perkara yang membuat kita
sedih, orang tua tidak peduli lagi dengan anak gadisnya ketika keluar rumah
bersama laki-laki yang bukan mahramnya. Keluar dengan pakaian serba ketat,
kemudian diboncengkan motor. Tidak tahu kemana anak gadisnya akan dibawa pergi.
Lalu terjadilah apa yag seharusnya tidak terjadi. Si gadis terkadang pulang
larut malam, masuk kamar dan tidur. Lalu tidak ada sedikitpun pertanyaan,
darimana saja kamu? Sudah sholat belum? Namun orang tua hanya membiarkan
kemungkaran terjadi di dalam rumah tangga dan keluarganya. Inilah Dayyuts yang
diharamkan baginya jannah (surga).
Nabi bersabda, : “Ada tiga golongan
yang sungguh Allah haramkan baginya surga; pecandu khamer, orang yang durhaka
(kepada orang tuanya) dan dayyuts atau orang orang yang membiarkan perbuatan
maksiat terjadi dalam keluarganya” (HR. Ahmad dalam Al Musnadnya no. 5372). “Hadits
ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al=Albany dalam Shohih Al-Jami’ (3074).
Jika kita melirik ke arah yang lain,
ternyata ada juga wanita yang berbusana muslimah dan pria memakai gamis jatuh
ke dalam jerat setan ini. Mereka sebut dengan istilah “Pacaran Islami”.
Tentunya ini justru lebih berbahaya, karena jalan menuju perzinahan yang telah
dibungkus dengan label “Islami”. Padahal sungguh Agama Islam yang suci ini
telah berlepas diri dari perbuatan ini.
Pacaran yang merupakan pos dan gerbang
menuju zinah ini, jika dianggap “Islami” maka kami khawatirkan akan muncul
generasi yang akan menghalalkan perkara-perkara haram lainnya, karena dipoles
dan dihiasi dengan label “Islami” sehingga mereka nantinya akan membuat istilah
“Khamer Islami”, “Mencuri Islami”, “Korupsi Islami”, “Riba Islami”, “Judi
Islami” dan lain sebagainya.
Padahal khamer, mencuri, korupsi,
riba, judi adalah perkara-perkara yang diharamkan yang jelas hukumnya dalam
Alqur’an dan Hadits, namun dihalalkan oleh mereka hanya karena permainan kata
untuk membenarkan tidakan yang jelas-jelas menyimpang dari nilai syari’at. Na’udzu billahi min
dzalik.
Dan tulisan ini akan diakhiri dengan
mengutip penggalan syair lagu berikut (entah lagu siapa) :
Pacarku, maafkan aku bilaku tak cinta padamu
Karena ku sudah tak mau bila kau ngoceh melulu.
Pacarku, lupakan aku walaupun kau masih cinta padaku
Tingkahmu membosankan aku. Cemburu dan selalu cemburu.
Sudah sudahlah... nggak ada waktu.... gak ada waktu mikirin
kamu...
Pergi pergilah.... jauhi diriku... mendingan cabut ke
laut aja lo...
“Naaahh... gue bilang juga apaaaa?
Sooo ...... JANGAN TAKUT JADIO JOMBLO !!!!
Sumber
: renungandanmotivasiiftyacute.blogspot.sg